Anak Muda Qufu yang Bangga Kotanya Menyimpan Jejak Konfusius

Qufu kini memang menjadi salah satu destinasi budaya yang dianggap suci di Tiongkok dan menarik banyak pengunjung untuk merasakan aura sekaligus kedalaman Konfusianisme. Kota ini terletak di utara Jining, barat daya Provinsi Shandong
Dalan satu persinggahan di neger jiran Malaysia November lalu, redaksi Melipirnews bertemu dengan seorang mahasiswa asal China yang kuliah di salah satu perguruan tinggi terkenal di negerinya Siti Nurhaliza itu. Ia berasal dari Qufu, kota kelahiran Konfusius. Kota ini terletak di provinsi Shandong bagian timur, Tiongkok yang terkenal sebagai tempat kelahiran dan tempat peristirahatan terakhir Konfusius. Nama ini bukanlah asing bagi telinga masyarakat Indonesia karena sangat dikenal sebagai filsuf dan pendidik besar Tiongkok, yang ajarannya telah memengaruhi masyarakat Tiongkok selama lebih dari 2.500 tahun. Di Indonesia pun, para penganut Konfusius diwadahi dan dilindungi oleh negara.

Ilustrasi komplek rumah Keturunan Konfusius (freepik.com)

Mahasiswa ini dengan bangga menuturkan kemeriahan kotanya dengan kunjungan para wisatawan yang mengunjungi tempat-tempat bersejarah Konfusius dari tahun ke tahun. Ia kemudian mempersilakan Melipirnews suatu hari kelak untuk datang ke kotanya, menikmati jejak peninggalan Kongzi, nama lain dari Konfusius. Dia menyatakan kotanya ramai dengan pengunjung yang akan menelusuri jejak masa lalu Konfusius. Ketika ditanya apakah ada pusat kajian atau sekolah Konfusius di sana, ia menjawab tidak ada sekolah formal Konfusius di sana. Ia juga baru tahu kalau di Indonesia telah berdiri perguruan tinggi Konfusius yang resmi di bawah naungan pemerintah Indonesia. 


Obrolan singkat itu membawa penelusuran apabila berwisata di kota kelahiran Konfusius ini. Qufu kini memang menjadi salah satu destinasi budaya yang dianggap suci di Tiongkok dan menarik banyak pengunjung untuk merasakan aura sekaligus kedalaman Konfusianisme. Kota ini terletak di utara Jining, barat daya Provinsi Shandong. Jaraknya sekitar 530 km (329 mil) dari ibu kota Beijing, atau 740 km (460 mil) dari Shanghai dan hanya 150 km (93 mil) dari Jinan, kemudian 85 km (53 mil) dari Gunung Tai dan 400 km (249 mil) dari Qingdao. Kota ini dapat diakses dengan berbagai pilihan transportasi. 

Belum tersedia bandar udara di kota ini, tetapi orang biasanya tiba di Bandara Internasional Jinan Yaoqiang terlebih dahulu dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan kereta api atau bus jarak jauh. Selain itu, jaraknya hanya 85 kilometer dari Bandara Jining di Kabupaten Jiaxiang yang juga dapat mempermudah pengunjung untuk sampai ke sana. 

Apabila pengunjung menginginkan ke kota Qufu dengan kereta api, maka terdapat tiga jalur kereta api cepat yang bisa jadi pilihan, yakni kereta api cepat Beijing-Shanghai, kereta api cepat Rizhao-Lankao, dan kereta api Yanzhou-Shijiusuo yang ketiganya melewati Qufu. Pengunjung dapat dengan mudah menuju Qufu dengan moda transportasi kereta api ini. Stasiun kereta api Qufu Timur adalah terminal untuk semua kereta api cepat. Sementara itu, ada beberapa kereta api biasa yang menuju Stasiun kereta api Qufu di Qufu dari Rizhao, Heze, Qingdao, Beijing, dan kota-kota lain di Shandong.

Tidak seperti bandara di Zibo, Dongying, dan Tai'an, Bandara Internasional Jinan tidak membuka jalur bus antar-jemputnya di Qufu. Jadi, pengunjung harus sampai ke Jinan dengan bus reguler dan kemudian naik bus antar-jemput bandara (CNY20) atau taksi (CNY60-CNY100) ke bandara. Terminal Bus setempat memiliki bus reguler ke Jinan. Perjalanan akan memakan waktu satu setengah jam melalui jalan tol.

Jika pengunjung berangkat dari Jining, pengunjung dapat memiilih naik bus yang telah tersedia dari pukul 06:40 pagi hingga 18:00 dengan interval 20 menit di Terminal Bus Jining Utara. Terminal ini dapat dijangkau dengan bus kota nomor 4, 26, 30, 31, 36, dan 102. Alternatif lainnya, pengunjung dapat menaiki bus antar kota Jining ke Qufu yang juga tersedia di Terminal Bus Jining Utara. Terdapat 21 halte sebelum bus akhirnya sampai di terminal bus Qufu.


Setelah tiba di kota Qufu, apa saja objek wisata utama di Qufu yang wajib dikunjungi? 

Kuil Konfusius

Tentu saja perhatian terbesar adalah pada kuil Konfusius. Kuil ini adalah kuil Konfusius terbesar dan paling terkenal di Tiongkok, dan pertama kali didirikan pada tahun 478 SM, di era dinasti Zhou. Oleh dinasti Song, sekitar 10 abad lampau, area kuil diperluas hingga ukurannya sperti sekarang. Kuil ini meliputi area seluas 16.000 meter persegi dan memiliki 466 ruangan dan aula.

Komplek Pemakaman Konfusius

Terletak sekitar 1,5 kilometer di utara Kuil Konfusius, komplek pemakaman ini adalah tempat peristirahatan terakhir Konfusius dan beberapa keturunannya. Pemakaman ini meliputi area seluas lebih dari 3.000 hektar dan berisi lebih dari 100.000 makam. Keteduhan dan ketenangan lokasi ini diperkuat keberadaan hutan lebat yang sebagian besar terdiri dari pohon cemara, simbol umur panjang dalam budaya Tiongkok.

Rumah Konfusius

Bangunan ini adalah bekas kediaman keturunan Konfusius, dan merupakan kompleks perumahan terbesar di Qufu. Rumah ini meliputi area seluas 16.000 meter persegi (16 hektar) dan memiliki lebih dari 463 kamar dan aula.

Setelah mengunjungi tiga tempat wajib peninggalan Konfusius dan keturunannya, pengunjung juka dapat menikmati kuliner lokal Qufu yang terkenal juga dengan kelezatannya. Di samping itu juga dapat menikmati festival-festival tradisional Tiongkok seperti Festival Budaya Konfusius, yang diadakan setiap bulan September.

Menurut catatan laman Laurus Travel yang berpusat di Kanada, secara keseluruhan, Qufu adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang tertarik pada Konfusianisme, sejarah dan juga budaya Tiongkok.

Zaenal Eko/Melipirnews.com

Related Posts

Komentar

Populer Sepekan

Anne Scheiber: "Saat Gaji Naik Tipis, Ketahanan Finansial Jadi Kunci"

Rudy Chen Kenalkan Kemakmuran Muslim Shadian di Tiongkok

Kepemimpinan Algoritma: Siapkan Pemimpin Jawa Timur Hadapi Era Digital

Setelah Setengah Abad Menghilang, Wayang Topeng Menak Malangan Bangkit Kembali

Semarak Peringatan Hari Lansia Nasional 2025 di Hutan Malabar

Kisah Sukses Woko Channel di Mata Emak Kedai Kopi Pinggir Jalan Manyaran

Amorim Sebut Pengorbanan Kecil MU Kunjungi Malaysia dan Hongkong

Konferensi di Unibraw: Fenomena Peningkatan Peran Perempuan dan Bapak Rumah Tangga

ARTIKEL FAVORIT PEMBACA

Memanfaatkan Setu-Setu di Depok Sekaligus Menjaganya dari Ancaman Alih Fungsi

Rudy Chen Kenalkan Kemakmuran Muslim Shadian di Tiongkok

Timun atau Melon Suri yang Selalu Beredar di Jabodetabek di Bulan Suci?

Judi Online Berlari Liar di Antara Pekerja Informal Hingga Anggota Dewan

Musik Gambus "Milik" Betawi Berunsur Kebudayaan Nusantara

Perpaduan Budaya Penambah Eksotis Masjid Ridho Ilahi, Wilangan, Nganjuk

H.A. Mudzakir, Santri dan Seniman Langka yang Pernah Dimiliki Jepara

Antara Pariwisata dan Pelestarian: Dilema Borobudur dalam Perpres 101 Tahun 2024

Melipir Mewarnai Gerabah di Museum Benteng Vredeburg

Kawasan Menteng Bergaya Eropa Jejak Peninggalan Kebijakan Daendals

Kirimkan Artikel Terbaik Anda

Kanal ini menerima sumbangsih tulisan features terkait dengan area dan tujuan kanal. Panjang tulisan antara 500-700 kata. Dikirim dengan format, yakni judul-MN-nama penulis. Isi tulisan di luar tanggung jawab redaksi.