Guru yang Menggerakkan Ekonomi Masyarakat Tuban

Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) secara resmi menganugerahkan Penghargaan Perempuan Inspirasi Indonesia 2025 kepada Ibu Shorihatul Inayah, S.Pd., M.Si., seorang guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tuban yang dikenal tidak hanya sebagai pendidik berprestasi, tetapi juga sebagai figur pemberdaya masyarakat. Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian pameran “Perempuan Tangguh Mengubah Peradaban” yang digelar di Kementerian Perindustrian RI pada Rabu, 3 Desember 2025.

Sosok Guru yang Menyalakan Banyak Harapan

Shorihatul Inayah—yang oleh masyarakat sekitar dikenal penuh hormat sebagai “Ibu Guru Inayah, pembawa berkah orang”—telah lama menjadi teladan dalam dunia pendidikan. Deretan prestasi yang ia raih, mulai tingkat kabupaten hingga nasional, menunjukkan dedikasi yang konsisten sebagai seorang pendidik inovatif. Ia bukan hanya guru berprestasi, tetapi juga penulis produktif dengan lebih dari 150 buku yang tercatat sebagai kontribusi bagi dunia literasi Indonesia.

Namun, bagi warga di lingkungannya, penghormatan itu tidak hanya muncul karena prestasinya. Lebih dari itu, mereka merasakan secara langsung bagaimana kehadiran Ibu Inayah membawa perubahan nyata—terutama dalam membuka peluang ekonomi bagi keluarga-keluarga kecil di Tuban.

Pekarangan Rumah yang Menjadi Gerakan Ekonomi

Kepedulian Ibu Inayah terhadap tetangga yang mengalami kesulitan ekonomi membuatnya mencari cara sederhana namun bermakna untuk membantu. Ia lalu membuka pekarangan rumahnya sebagai ruang usaha bagi warga sekitar. Dengan konsep sewa lapak seikhlasnya, ia memberikan kesempatan bagi siapa pun yang ingin memulai usaha tanpa terbebani modal besar.

Dari langkah kecil ini, berbagai UMKM lokal tumbuh subur. Ada Warunge Mak Dok, yang menyajikan masakan rumahan beraroma sedap dan menjadi tempat singgah favorit warga. Di sisi lain, berdiri Jok Bandi – Spesialis Jok Motor & Mobil, bengkel kecil yang kini menjadi tumpuan penghasilan keluarga setempat.

Tak jauh dari sana, usaha kuliner “Chicken Febri – Crispy dan Nikmat!” berkembang berkat kerja keras dan dukungan komunitas. Ada pula Mie Ayam Balungan & Bakso, usaha turun-temurun yang dijaga kualitasnya oleh Mbak Likah sebagai penghormatan terhadap warisan keluarga. Setiap aroma masakan yang mengepul dari dapur-dapur kecil ini seakan menjadi tanda bahwa roda ekonomi sedang bergerak—pelan, namun pasti.

Ekosistem UMKM yang Tumbuh dari Kepedulian

Kontribusi Ibu Inayah tidak berhenti pada memberi ruang usaha. Ia membangun lingkungan yang mendukung kolaborasi dan kemandirian ekonomi. Di Teh Teras Kota Agung, dua perempuan muda Pipit dan Ella tumbuh menjadi pelaku usaha yang percaya diri dan cekatan dalam melayani pelanggan—menghadirkan kedai sederhana sebagai pusat interaksi anak muda.

Sementara itu, Warung Bu Imam menghadirkan nuansa berbeda. Setiap Jumat, sebagian menu dibagikan secara gratis, sebuah tradisi berbagi yang lahir dari rasa syukur sekaligus kepedulian sosial. Tradisi ini memperlihatkan bahwa ekonomi lokal yang tumbuh bukan hanya soal penghasilan, tetapi juga tentang solidaritas dan keberkahan bersama.

Tidak mengherankan bila warga menyebut Ibu Inayah sebagai “pembawa berkah”. Sosoknya hadir sebagai jembatan bagi banyak keluarga yang ingin bangkit, menyediakan ruang, memberikan dorongan, dan kadang menjadi tempat bertanya saat pelaku usaha menghadapi kesulitan.

Melihat kiprah itu, IPEMI menilai bahwa Ibu Shorihatul Inayah adalah contoh perempuan tangguh yang menggunakan ilmu, empati, dan jejaringnya untuk membawa perubahan konkret di lingkungan sekitar, “inspirasi yang lahir dari ketulusan.”

Penghargaan Perempuan Inspirasi Indonesia 2025 ini menjadi pengakuan atas kontribusinya yang melampaui profesi sebagai guru. Ia adalah pendidik, penulis, penggerak UMKM, dan yang paling utama—sosok yang membuat banyak orang merasakan kembali arti harapan.

Perempuan yang Menghidupkan Perubahan

Bagi masyarakat Tuban, Ibu Guru Inayah bukan hanya figur teladan, tetapi cahaya yang membuka jalan. Ia menunjukkan bahwa perubahan besar bisa berawal dari langkah kecil: membuka pekarangan rumah, merangkul tetangga, dan membangun ruang usaha bersama. Dari sana, lahirlah roda ekonomi yang bergerak, mimpi yang terwujud, dan keluarga yang kembali berdaya.

Dengan penganugerahan ini, kisah Shorihatul Inayah, “pembawa berkah” menjadi semakin dikenal dan diharapkan menginspirasi perempuan Indonesia lainnya untuk terus bergerak, berdaya, dan membawa cahaya perubahan bagi komunitas mereka.

Latifah/Melipirnews 

Related Posts

Komentar

Populer Sepekan

Rudy Chen Kenalkan Kemakmuran Muslim Shadian di Tiongkok

Menyemai Moderasi Beragama dan Kesadaran Ekologis dari Bandung

Mengulik Cerita Para Algojo 65 Menghilangkan Trauma

Menelusuri Jejak Sejarah Kota Malang Lewat Tur Jelajah Klodjian

Disiplin Di Angkasa Diselingi Pantun Ala Hanafi Herlim

Menyimak Nasihat Nyai Ontosoroh Kepada Minke Di Tengah Peringati Seabad Pramoedya

Riuh Panggung Seni Jawa Timur, Sunyi Arsip dan Dokumentasinya

Literasi ASN Jadi Kado Istimewa di Ulang Tahun Malang

ARTIKEL FAVORIT PEMBACA

Memanfaatkan Setu-Setu di Depok Sekaligus Menjaganya dari Ancaman Alih Fungsi

Rudy Chen Kenalkan Kemakmuran Muslim Shadian di Tiongkok

Timun atau Melon Suri yang Selalu Beredar di Jabodetabek di Bulan Suci?

Judi Online Berlari Liar di Antara Pekerja Informal Hingga Anggota Dewan

Musik Gambus "Milik" Betawi Berunsur Kebudayaan Nusantara

Perpaduan Budaya Penambah Eksotis Masjid Ridho Ilahi, Wilangan, Nganjuk

H.A. Mudzakir, Santri dan Seniman Langka yang Pernah Dimiliki Jepara

Antara Pariwisata dan Pelestarian: Dilema Borobudur dalam Perpres 101 Tahun 2024

Melipir Mewarnai Gerabah di Museum Benteng Vredeburg

Kawasan Menteng Bergaya Eropa Jejak Peninggalan Kebijakan Daendals

Kirimkan Artikel Terbaik Anda

Kanal ini menerima sumbangsih tulisan features terkait dengan area dan tujuan kanal. Panjang tulisan antara 500-700 kata. Dikirim dengan format, yakni judul-MN-nama penulis. Isi tulisan di luar tanggung jawab redaksi.