Mie ayam, lumpia, siomay, hingga nasi tim ayam—bukan sekadar makanan favorit masyarakat Indonesia, tapi juga cerminan dari jejak panjang warisan budaya Tionghoa yang terus hidup di tengah kehidupan sehari-hari. Keberadaan kuliner-kuliner ini tidak pernah benar-benar terlupakan, justru menjadi pengingat akan pertemuan budaya yang telah berlangsung selama berabad-abad. Inilah yang menjadi fokus dalam seminar daring bertajuk Chinese Indonesian Heritage : Menyelami Warisan Kuliner sebagai Identitas dan Memori Kolektif, yang digelar pada 5 Juli oleh tim riset Diaspora Erfgoed in Beweging. Dok. Istimewa Tiga pembicara utama—Amorisa Wiratri, Johannes Widodo, dan Lilawati Kurnia—mengupas dari berbagai sisi tentang bagaimana makanan bisa jadi lebih dari sekadar asupan gizi: ia adalah warisan budaya, ekspresi identitas, dan kenangan kolektif yang terus hidup dari generasi ke generasi. Dari Dapur ke Jejak Sejarah Amorisa Wiratri, peneliti dari BRIN dan Asia Research Institute (NU...
Postingan
Populer Sepekan
Salah Kaprah Kata Viral di Media Sosial
Bahasa gaul terlanjur telah menjadi bagian dari budaya digital yang viral sehari-hari. Istilah-istilah bahasa ini awalnya terbatas pada percakapan sehari-hari, tetapi kini menjadi semakin umum dan diterima secara luas merambah dunia maya. Fenomena bahasa gaul yang viral di media sosial ini kemudian menimbulkan beberapa masalah, terutama terkait dengan kemampuan berbahasa formal dan pemahaman bahasa Indonesia yang tepat di kalangan remaja. Permasalahan itu berkisar pada potensi penurunan kualitas bahasa Indonesia, terutama dalam konteks formal, terlebih lagi khusus di kalangan generasi muda. Ilustrasi fomo. Sumber: www.freepics.com Sebagian pendapat menyebutkan, bahasa gaul yang berkembang pesat ini sering kali mengaburkan batas antara bahasa baku yang diajarkan di sekolah dan bahasa yang digunakan dalam komunikasi digital. Penggunaan bahasa gaul yang berlebihan di media sosial dapat berdampak pada kemampuan menulis dan berbicara secara baku. Selain itu, meskipun bahasa gaul ...
The Gading Archive: Sebuah Perjalanan Rasa dan Kenangan di Kelapa Gading
Di antara gemerlap pusat perbelanjaan modern dan gedung-gedung tinggi Kelapa Gading, tersembunyi cerita-cerita manis yang telah mengendap puluhan tahun dalam setiap gigitan kuliner legendarisnya The Gading Archive hadir seperti mesin waktu yang membawa kita menyusuri lorong-lorong kenangan. Setiap sendok, toples, pisau tua, kursi, penggorengan, tungku, gerobak, dan foto-foto yang mulai menguning bercerita tentang dedikasi dan cinta tak lekang waktu. Dok. Latifah/Melipirnews Bayangkan berdiri di depan cetakan puding tua milik Pudding Christy - benda sederhana yang menjadi saksi bisu ribuan puding lembut yang telah menghangatkan perayaan keluarga dan pertemuan antargenerasi. Atau pisau besar pemotong martabak milik keluarga Bong Siglen, yang menyimpan kisah pilu perantauan dari Bangka dengan segala perjuangan hidupnya. Baca juga: Menelusuri Jejak Sejarah Kota Malang Lewat Tur Jelajah Klodjian Oore Bong Siglen, anak ketiga dari tujuh bersaudara merantau dari Bangka ke Jakarta denga...
Penjaja Soto Dikriminalisasi dan Sekaligus Dirindukan Kolonial
"Tahu tidak? Desain angkring soto Jawa Timur yang melengkung ternyata trik lihai hindari pajak kolonial! Sejarah kuliner = sejarah perlawanan" Dok. Istimewa Dalam presentasinya di Amsterdam Symposium on the History of Food (5-6 Juni 2025), Ary Budiyanto, antropolog dari Universitas Brawijaya, mengajak audiens menyusuri lorong waktu untuk menelusuri kisah tersembunyi di balik semangkuk soto. Judul presentasinya, "The Saoto Peddler in the Colonial Cityscape", bukan sekadar bercerita tentang kuliner, tetapi tentang bagaimana dari kisah penjual soto dan makanan jalanan umumnya ini menjadi cermin realitas sosial, politik higienitas, dan kehidupan urban Jawa di era kolonial. Baca juga: Gorengan Khas Jepang dan Impor Minyak Sawit dari Indonesia Penjaja Kaki lima dan Kriminalisasi Kolonial Pedagang kaki lima, dalam hal ini terwakili oleh para penjual soto,dalam perjalanan sejarahnya sering kali dianggap sebagai biang kerok kekacauan urban. Pemerintah kolonial Belanda mengg...
Ayam Lodho Trenggalek: Dari Ritual Sakral hingga Kuliner Legendaris
Ary Budiyanto memaparkan bahwa ayam lodho awalnya adalah hidangan sakral dalam ritual masyarakat Jawa Mataraman Ayam lodho, kuliner khas Trenggalek yang lezat dan sarat makna, menjadi sorotan dalam webinar Adi Budaya On Air bertajuk "Ayam Lodho: Dari Cita Rasa Membangun Kisah". Acara yang digelar oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI ini menghadirkan tiga narasumber: Ary Budiyanto (Dosen Antropologi Universitas Brawijaya), Drs. Sunyoto (Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek), dan Ayub Nualak (Pegiat Ayam Lodho Trenggalek). Tangkapan layar webinar Adi Budaya On Air Jejak Sejarah: Dari Ritual hingga Meja Makan Ary Budiyanto memaparkan bahwa ayam lodho awalnya adalah hidangan sakral dalam ritual masyarakat Jawa Mataraman, seperti kenduri dan peringatan kematian. "Dalam naskah kuno seperti Babad Tanah Jawi dan Serat Centhini, hidangan serupa lodho—seperti pecel pitik (ayam panggang dengan bumbu santan)—sudah disebut sebagai sajian ritual," jel...
Kembalinya Roxette Ke Pentas Musik Dunia
"Marie akan selalu tak tergantikan, tetapi saya beruntung telah menemukan suara yang luar biasa dan pemain yang brilian dalam diri Lena Philipsson" Itulah komentar tegas Per Gessle, vokalis dan pendiri duo Roxette yang berdiri tahun 1986. Bersama mendiang Marie Fredriksson, Per menawarkan lagu-lagu nge- beat dan melodi menyayat telinga, disertai lirik-lirik yang mengena untuk kalangan muda tahun 1980-an hingga 1990-an. Ilustrasi band AI Lagu-lagu yang bertemakan percintaan, patah hati, kerinduan dan kegalauan asmara anak muda hampir selalu menjadi hit. Mulai dari lagu berjudul, It Must Have Been Love, Listen to Your Heart, Thing Will Never be the Same, hingga She Doesn't Live Here Anymore dan seterusnya. Baca juga: "Pengamen Naik Kelas" sebagai Upaya Pemajuan Kebudayaan Sudah hampir lima tahun sejak Roxette kehilangan Marie Fredriksson karena kanker, band ini jarang diberitakan. Bahkan sudah hampir satu dekade tidak terdengar naik panggung karena Marie sang ...
ARTIKEL FAVORIT PEMBACA
Memanfaatkan Setu-Setu di Depok Sekaligus Menjaganya dari Ancaman Alih Fungsi
Tidak semua daerah di Indonesia memiliki banyak setu seperti Kota Depok Bagi warga Depok, keberadaan dua puluh lebih setu baik yang masih aktif maupun yang sudah beralih fungsi tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Tidak semua daerah di Indonesia memiliki banyak setu seperti Kota Depok. Memang setu di Depok tidak ada yang bisa menyamai besarnya maupun manfaatnya Waduk Jatiluhur di Purwakarta. Namun begitu, warga Depok dan sekitarnya tentu sudah bisa merasakan manfaat keberadaan setu-setu tersebut. Paling gampang dilihat, setu bisa berfungsi sebagai wisata air dengan menyajikan beragam wahana wisata air, mulai sepeda air, kapal dayung, jogging track di sisi setu, serta permainan yang lain. Pada hari libur, sontak biasanya warga berbondong-bondong dengan mengikutsertakan anak-anak kecil menikmati wisata air di setu-setu tersebut. Baca juga: Penyebab Banjir, Gubernur Dedi: Akibat Pembangunan, Pusat: Curah Hujan Dilihat dari sisi kepariwisataan, hampir di setiap setu yang masih aktif menj...
Timun atau Melon Suri yang Selalu Beredar di Jabodetabek di Bulan Suci?
Begitulah, timun suri lebih dekat kekerabatannya dengan melon. Ketimbang melon suri, nama timun suri lebih terbiasa dan terlanjur digunakan Bulan puasa tiba, saatnya umat Islam menanam banyak kebajikan. Memperbaiki diri serta peduli pada sesama menjadi anjuran mulia yang dikumandangkan dari mimbar-mimbar ceramah. Namun, tak lengkap jika tanpa memotret fenomena bulan puasa di pinggiran jalan, khususnya yang umum dijumpai di wilayah Jabodetabek. Tak lain adalah para penjaja timun suri yang tiba-tiba saja berada di banyak tempat. Dok. Kompas.com Dilansir dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) , sekilas buah ini memiliki kemiripan dengan timun. Timun yang dalam bahasa ilmiah disebut sebagai Cucumis sativus yang termasuk dalam keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) memiliki ciri-ciri umum seperti yang dimiliki oleh tanaman anggota keluarga labu-labuan lainnya seperti melon (Cucumis melo), yakni pada batangnya berupa herbaceous (herba) yang penuh klorofil sehingga warnanya hijau, ...
Rudy Chen Kenalkan Kemakmuran Muslim Shadian di Tiongkok
Ia amat fasih berbahasa Mandarin. Dengan kemampuannya itu, ia bisa dengan mudah diterima masyarakat lokal yang dijumpainya Jagad medsos Indonesia beberapa tahun belakangan diramaikan oleh salah satu vlogger atau youtuber yang mengetengahkan konten berbau Indonesia di negeri Tiongkok. Namanya Rudy Chen. Menurut pengakuannya, vlogger ini berasal dari Medan. Vlogger Rudy Chen Ia amat fasih berbahasa Mandarin. Dengan kemampuannya itu, ia bisa dengan mudah diterima masyarakat lokal yang dijumpainya. Ia juga tidak kesulitan menggali kehidupan orang-orang Tiongkok yang terkait dengan Indonesia. Baca juga: Masjid Kubah Emas; Tempat Transit Yang Dulu Dipandang Ironi Postingan terkininya mengungkap kehidupan umat Islam di Kecamatan Shadian, Kabupaten Gejiu, Provinsi Yunnan, Republik Rakyat China. Rudy Chen mengabarkan tentang jumlah populasi Muslim di Kecamatan Shadian mencapai 90 persen dari total sekitar 20 ribu jiwa. Mayoritas mereka berlatar suku Hui. Dalam laporannya, Rudy ...
Musik Gambus "Milik" Betawi Berunsur Kebudayaan Nusantara
Istilah gambus sering kita jumpai dan kita dengar. Umumnya kata gambus yang kita ketahui adalah suatu instrumental khas budaya Timur Tengah. Namun arti dari kata gambus itu cukuplah luas, dan mencakup aspek-aspek kebudayaan yang ada di Indonesia. Banyak orang mengira bahwa tarian gambus merupakan ciri khas dari kaum yahudi, namun pada dasarnya gambus adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Salah satu pementasan gambus (dok. Muhammad Ismail) Paling sedikit, gitar gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak 12 senar. Ditambah alat musik lain seperti biola, gendang, tabla dan seruling. Ia dimainkan sambil diiringi gendang. Jadilah ia sebuah orkes yang memakai alat musik utama berupa gambus dinamakan orkes gambus atau disebut gambus saja. Orkes gambus mengiringi tari Zapin dan Tari Jepen yang seluruhnya dibawakan pria untuk tari pergaulan. Lagu yang dibawakan berirama Timur Tengah, sedangkan tema liriknya adalah keagamaan. Di TVRI dan RRI,...
H.A. Mudzakir, Santri dan Seniman Langka yang Pernah Dimiliki Jepara
Haji Masagung, pendiri Gunung Agung yang mendirikan toko buku di kawasan Kwitang dan tidak jauh dari Tugu Tani, Menteng, Jakarta Pusat terkesan dengan kaligrafi Mudzakir dan keduanya pun akhirnya berteman akrab Jika melewati Jalan Pemuda Jepara, Jawa Tengah, di tepi jalan terpampang rumah dengan model seperti di negeri-negeri dongeng. Ramai dengan menara-menara bulat menjulang. Di situlah saksi bisu ketangguhan seni ukir kayu Jepara berada. Khususnya seni ukir kaligrafi Alquran. Produk kayu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menghasilkan model-model lembaran maupun gebyok berdiri kokoh yang terpahatkan lafad-lafad dan ayat-ayat Alquran dari kediaman ini telah mewarnai kebangkitan dunia santri di masa Orde Baru. Haji Masagung, pendiri Gunung Agung yang mendirikan toko buku di kawasan Kwitang dan tidak jauh dari Tugu Tani, Menteng, Jakarta Pusat, terkesan dengan ukiran kaligrafi produk dari rumah ini. Di toko buku yang pernah sangat terkenal pada jamannya itu, disediakan tempat ...
Antara Pariwisata dan Pelestarian: Dilema Borobudur dalam Perpres 101 Tahun 2024
“Pariwisata lebih diutamakan, padahal yang seharusnya didahulukan adalah pelestarian,” ujar Daud. Borobudur, mahakarya warisan dunia yang membanggakan Indonesia, kembali menjadi pusat perbincangan. Kali ini, sorotan tertuju pada pengelolaannya yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 101 Tahun 2024. Melalui kegiatan Sekolah Kehidupan Borobudur , Warung Info Jagad Cleguk menyelenggarakan diskusi online via Zoom pada 9 Maret 2025 dengan tema “Dilema Persoalan Pengelolaan Borobudur, Menyoroti Perpres 101 Tahun 2024”. Acara ini bertujuan untuk menggali berbagai perspektif guna melengkapi penulisan buku terbitan Warung Info Jagad Cleguk sekaligus memberikan masukan konstruktif kepada para stake holder. Baca juga: Sunset, Ular, dan Tri Sandya di Tanah Lot Candi Borobudur (Sumber: freepik.com) Perpres 101 Tahun 2024: Antara Harapan dan Tantangan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 101 Tahun 2024 tentang Tata Kelola Kawasan Borobudur diranc...
Perpaduan Budaya Penambah Eksotis Masjid Ridho Ilahi, Wilangan, Nganjuk
Tampak dari kejauhan, keunikan masjid ini jelas terlihat dengan nuansa tersendiri, tepatnya perpaduan unsur Eropa dan Timur Tengahnya Selagi mengadakan perjalanan jauh, lokasi istirahat untuk melepaskan penat walau barang sejenak akibat duduk di kabin kendaraan maupun di atas jok sepeda motor cukup lama, sangatlah dicari. Apalagi jika tempat istirahat itu sekaligus merupakan sarana ibadah dan dilengkapi toilet/kamar mandi. Nuansa unik terkadang justru dijumpai pada lokasi istirahat seperti ini yang menampakkan sebuah keunikan dan keunikannya jarang dijumpai di tempat lain. Bagian serambi Masjid Ridho Ilahi, Wilangan, Nganjuk (Melipirnews.com) Cerita seperti inilah yang barangkali cocok untuk menggambarkan reportase singkat saat di perjalanan untuk berlebaran tahun 2024, tatkala mampir beristirahat di masjid Ridho Ilahi yang terletak di Desa Ngudikan, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Tampak dari kejauhan, keunikan masjid ini jelas terlihat dengan nuansa tersen...
Melipir Mewarnai Gerabah di Museum Benteng Vredeburg
Lokasi mewarnai gerabah ini berada di teras gedung diorama 2 Melipir ke Yogyakarta tanpa mengunjungi Museum Benteng Vredeburg rasanya kurang lengkap. Setelah ditutup untuk umum karena proses renovasi tahun lalu, kini museum sudah bisa dikunjungi kembali. Mewarnai gerabah di teras gedung diorama 2 Museum Vredeburg (Melipirnews) Baca juga: Antara Pariwisata dan Pelestarian: Dilema Borobudur dalam Perpres 101 Tahun 2024 Masih mengandalkan 4 gedung utama yang menyajikan sejarah memperjuangkan kemerdekaan tahun 1945 dan mempertahankannya, terkait khusus peristiwa bersejarah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya, pengunjung dapat pula merasakan nuansa yang lain, yakni kesenian. Advertisement Pengunjung akan diajak menikmati seni musik. Sambutan selamat datang dihadirkan dengan kelembutan alunan musik klasik. Mereka berasal dari sebuah sekolah musik di Yogyakarta. Selain ditampilkan kuarter anak-anak muda yang piawai dalam alat musik gesek yang menyajikan lagu...
Judi Online Berlari Liar di Antara Pekerja Informal Hingga Anggota Dewan
Judi online terus menawarkan berbagai macam permainan agar si pemain judi tidak merasa bosan Belum berselang lama, sebuah video viral di publik yang memperlihatkan anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Cinta Mega bermain game di tabletnya saat rapat paripurna. Netizen ramai mengomentari video yang beredar, diduga game yang dimainkan oleh Cinta Mega adalah judi slot. Anggota dewan ini sempat mengelak dan menyebut hanya memainkan game Candy Crush. Pengelakan ini memancing reaksi keras dari kalangan gamer kekinian khususnya kalangan muda. Viral bantahan netizen permainan yang ditampilkan di tablet Cinta Mega bukanlah sekadar game biasa. Buntut perbuatan tidak pantasnya itu, Cinta Mega diputuskan dalam rapat pleno PDIP DKI Jakarta, dipecat dari DPRD DKI dan dilakukan pergantian antar-waktu (PAW). Kepastian tersebut disampaikan oleh Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adi Widjaja (Selasa, 27 Juli 2023). Baca juga: Susah-Susah Gampang Bermitra dengan Agensi Iklan Digital Perjudia...
Menyusuri 125 Tahun Dedikasi Ursulin dalam Pendidikan di Malang
Sebuah Buku yang mengabadikan warisan karya Suster Lucia Anggraini, OSU ini mengisahkan perjalanan Biarawati Ursulin Santa Trinitas Malang Memperingati 125 tahun perjalanan pendidikan Ursulin di Malang, sebuah acara spesial digelar untuk meluncurkan dan membedah buku berjudul Cor Unum et Anima Una (Sehati-Sejiwa). Memperingati 125 tahun perjalanan pendidikan Ursulin di Malang, di Aula Kampus Cor Jesu, Sabtu (10/5/2025) (Melipirnews/Latifah) Bertempat di Aula Kampus Cor Jesu, Sabtu (10/5/2025), acara ini menjadi momen bersejarah sekaligus penghargaan atas kontribusi besar Ursulin bagi dunia pendidikan dan gereja Katolik di Indonesia. Baca juga: Surabaya Bergerak: Suara Perempuan dan Kelompok Rentan Bergema di Peringatan Hari Perempuan Internasional Sebuah Buku yang mengabadikan warisan karya Suster Lucia Anggraini, OSU ini mengisahkan perjalanan Biarawati Ursulin Santa Trinitas Malang sebagai biarawati Katolik pertama di Hindia-Belanda yang mempelopori pendidikan perempuan melalu...