Mengintip Kolej Pelajar di Malaysia

Keberadaan asrama mahasiswa ternyata sangat menentukan bagi totalitas pengelolaan perguruan tinggi. Di kampus-kampus luar negeri, dormitory sangat membantu mahasiswa sekaligus membesarkan kampus.

Pernahkah menemukan sebuah kampus dengan pengelolaan dormitory-nya begitu ketat dan rapi, dikelola seperti sebuah hotel? Bayangkan jika kampus itu memiliki sekitar 10 dormitory, bagaimana mengelolanya? Apakah sanggup pihak kampus menjadikan dormitory itu sebagai sebuah unit usaha yang menguntungkan?

Kolej Pendeta Za'ba, UKM Malaysia

Jawabannya memang agak sulit kalau melihat kampus-kampus di Indonesia. Rata-rata dormitory atau asrama mahasiswa di kampus-kampus Indonesia belum dijadikan sebagai sarana yang memadukan antara hunian, sport, akademik, dan leisure bagi mahasiswa. Asrama-asrama mahasiswa hanya untuk menginap mahasiswa saja. Kebanyakan belum lebih dari itu. Cukuplah setiap kamar dilengkapi dengan kasur, dipan, lemari dan meja. Kalau perlu dipasang juga mesin AC. Namun adakah sarana olahraga disediakan? Juga mesin pencuci pakaian otomatis, dan yang lebih penting lagi kantin yang representatif buat memanjakan perut penghuni asrama tersebut?

Mengenai hal ini, kolej-kolej, atau asrama mahasiswa, di Malaysia patut dijadikan rujukan oleh para pimpinan perguruan tinggi di Indonesia dalam hal service dan tidak ketinggalan aspek bisnisnya. Aspek pelayanan tentu saja memberikan kenyamanan kepada mahasiswa karena mereka mendapatkan fasilitas hidup yang terintegrasi dengan kampusnya. Mereka tidak perlu pergi jauh-jauh untuk laundry, makan, maupun sekadar mengobrol. Dari sisi bisnis, jelas dana akomodasi dari mahasiswa tidak lari dari kampus yang tujuannya untuk membesarkan kampus.

Beberapa kampus di Malaysia tidak segan-segan untuk menawarkan kolej sekaligus mengelolanya sebagai daya tarik bagi calon mahasiswa. Misalnya, University of Malaya (UM) menawarkan 12 kolej, sementara jumlah yang sama juga dimiliki Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Di Universiti Putra Malaysia (UPM) terdapat 17 kolej, kemudian Universiti Teknologi Malaysia (UTeM) memiliki 7 kolej, dan seterusnya.

Keberadaan kolej ini juga menarik minat mahasiswa dari luar negeri. Beberapa kampus di Malaysia mengkhususkan kolej-kolej-nya untuk mahasiswa antarbangsa, atau mahasiswa internasional. Tentu hal ini akan memberikan daya tarik mahasiswa dari berbagai negara untuk tinggal di kolej tersebut sembari belajar keanekaragaman budaya antar negara. Lebih dari itu, mereka akan sangat terbantu kemampuan bahasa Inggris mereka di kolej tersebut dengan memanfaatkan perjumpaan dengan mahasiswa dari berbagai negara di situ.

Sebagaimana layaknya asrama kampus, maka penghuninya hanya dari kalangan mahasiswa kampus tersebut. Setiap calon penginap diverifikasi terlebih dahulu, termasuk nomor metric-nya atau nomor induk mahasiswa-nya. Jika memang terverifikasi, maka selanjutnya mahasiswa diminta membayar sesuai dengan tarif yang dikenakan. Untuk mahasiswa atau pelajar pra siswazah (undergraduate) diarahkan satu bilik beramai-ramai, minimal 2 orang per bilik. Tergantung juga ukuran luas biliknya. Untuk mahasiswa atau pelajar siswazah (Pascasarjana) disarankan untuk mengambil satu bilik untuk satu orang.

Kerapian dalam administrasi juga dapat diketahui. Catatan keuangan yang dibayarkan mahasiswa untuk menginap di kolej pun juga muncul dalam rekaman pembiayaan yang telah dibayarkan mahasiswa dan muncul di akun pembayaran mahasiswa masing-masing. Jadi, selain catatan tuition fee, catatan uang penginapan juga tampak di akun pembayaran setiap pelajar atau mahasiswa.

Oleh sebab itu, jangan menganggap sepele tentang administrasi kolej ini. Jangan coba-coba berpikir seperti layaknya pergi ke hotel dadakan malam hari jam berapapun asal ada kamar kosong, pengunjung boleh masuk. Di kolej kampus-kampus Malaysia, karena sudah terintegrasi sistemnya, maka mahasiswa kampus tersebut sekalipun tidak dapat mendadak menginap di kolej tersebut. Ia harus registrasi terlebih dahulu dan dilakukan pada jam-jam kerja. Sebelum teregistrasi, jangan harap dapat menginap di kolej, sebab petugas administrasi akan pulang waktu malam hari dan petugas malam hari tidak berwenang menangani administrasi.

MN

Komentar

Popular News

Rudy Chen Kenalkan Kemakmuran Muslim Shadian di Tiongkok

Dimulainya Musim Haji 2025 dan Heroiknya Perjuangan Berhaji

Perpaduan Ibadah, Pasar dan Donasi Membentang di Masjid Jogokaryan

Melipir Mewarnai Gerabah di Museum Benteng Vredeburg

Keris: Jiwa Budaya yang Tetap Berdenyut dari Masa ke Masa

Dalam Jumbo Pun, Cerita Hantu dan Makam Tak Terlewatkan

Menghidupkan Kembali Warisan Literasi dan Budaya di Padepokan Sastra Mpu Tantular

H.A. Mudzakir, Santri dan Seniman Langka yang Pernah Dimiliki Jepara

Kenduri Rupa: Perayaan Seni yang Menyatukan Ragam Ekspresi di Kota Batu

Sekolah Rakyat Diperuntukkan Bagi Kaum Miskin

Advertisements

ARTIKEL FAVORIT PEMBACA

Memanfaatkan Setu-Setu di Depok Sekaligus Menjaganya dari Ancaman Alih Fungsi

Timun atau Melon Suri yang Selalu Beredar di Jabodetabek di Bulan Suci?

Judi Online Berlari Liar di Antara Pekerja Informal Hingga Anggota Dewan

Musik Gambus "Milik" Betawi Berunsur Kebudayaan Nusantara

Perpaduan Budaya Penambah Eksotis Masjid Ridho Ilahi, Wilangan, Nganjuk

Kawasan Menteng Bergaya Eropa Jejak Peninggalan Kebijakan Daendals

Rudy Chen Kenalkan Kemakmuran Muslim Shadian di Tiongkok

Kontes Debat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Melipir Mewarnai Gerabah di Museum Benteng Vredeburg

Antara Pariwisata dan Pelestarian: Dilema Borobudur dalam Perpres 101 Tahun 2024

Advertisement

Buku Baru: Panduan Praktis Penelitian Sosial-Humaniora

Berpeluh Berselaras; Buddhis-Muslim Meniti Harmoni

Verity or Illusion?: Interfaith Dialogue Between Christian and Muslim in the Philippines


Kirimkan Artikel Terbaik Anda

Kanal ini menerima sumbangsih tulisan features terkait dengan area dan tujuan kanal. Panjang tulisan antara 500-700 kata. Dikirim dengan format, yakni judul-MN-nama penulis. Isi tulisan di luar tanggung jawab redaksi.