Nestapa Pengusaha Muda Tertipu Konsultan Halal

Awalnya, ia memang sangat ingin mendapatkan sertifikat halal untuk produk usahanya

Usianya masih sangat muda. Belum genap 30 tahun. Badannya pun tampak sangat sehat. Namun di ujung senja itu tiba-tiba wajahnya  tertunduk lesu. Keriangan tiba-tiba meredup dari paras wajahnya. Situasi ini terjadi saat cerita menyedihkan meluncur dari bibirnya. 

Ilustrasi pedagang di pasar tradisional (Freepik.com)

Awal Juli 2025, ia baru saja kehilangan jutaan rupiah yang ditranfer kepada seseorang yang semula dipercaya dan diseganinya. Orang ini menjanjikan pengurusan sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Selembar kartu nama yang tertera nama dan jabatan konsultan halal, ia begitu percaya saja sama si konsultan tersebut.

Hari demi hari dan bulan pun berganti. Harapan tinggal harapan. Tanpa daya, ia baru sadari bahwa permintaan transfer uang berkali-kali itu ternyata ia serahkan pada si penipu yang mengaku konsultan halal. 

Baca juga: Komunitas Agama Global Beserta Pantangan Makanan dan Minumannya

Awalnya, ia memang sangat ingin mendapatkan sertifikat halal untuk produk usahanya. Usaha yang dijalankannya itu sebetulnya bukan inovasinya sendiri, melainkan usaha turun temurun. Adonan bakso. Kakek-neneknya yang merintis. Keduanya berasal dari satu daerah di Jawa Tengah yang khas dikenal sebagai pedagang bakso.

Saat mulai ramai-ramainya kampanye layanan sertifikasi halal, ia belum sepenuhnya sadar untuk mengurusnya. Ia fokus berusaha saja. Hari demi harinya waktu itu hanya disibukkan dengan ritme kerja. Menyiapkan adonan bakso dan siomay siap masak setiap pagi yang ditunggu-tunggu para pedagang bakso. 

Sialnya, siapa yang bisa membantu menguruskan sertifikat halal tak kunjung ditemukannya. Hingga datanglah seorang laki-laki paruh baya. Jenggotnya dipelihara dan memanjang. Dahinya juga tampak menghitam. Laki-laki itu mulai menawarkan pengurusan sertifikat halal. Pengusaha muda ini pun terkesima. 

Seolah hidayah datang. Maka ia pun sangat berbinar menyimak pembicaraan laki-laki berjenggot itu. Didengarnya dengan sangat khusuk. Termasuk permintaan transfer sejumlah uang. Tidak cukup sekali. Berkali-kali. 

Advertisement 

Hari demi hari pun berlalu. Harapan untuk segera mendapatkan sertifikat halal masih membuncah. Pesan WA-nya, awalnya terus berbalas tentang kapan sertifikat halal untuk produknya jadi. Namun, pertanyaan-pertanyaan kepada laki-laki berjenggot itu lama-lama tidak dijawab dan malah paling mutakhir, nomornya diblokir. 

Sontak ia baru tersadar. Ia ditipu. Ternyata laki-laki berjenggot dan berdahi kehitaman itu menipunya dengan modus pengurusan sertifikat halal.

Lebih menyesakkan dadanya lagi, beberapa waktu setelah si konsultan itu mendatanginya dan menjanjikan pengurusan sertifikat halal, ia bawalah konsultan itu ke kerabatnya yang juga sama berkeinginan memperoleh sertifikat halal untuk produk usahanya. Kepada kerabatnya ini, si konsultan memperlakukan hal yang sama. Malah ia menerima jumlah transferan lebih besar. 

Baca juga: Masjid Zayed Surakarta dan Jejak Diplomasi Jokowi

Ia mulai mengusut hal itu. Ia coba hubungi para kenalannya, termasuk anggota Babinsa. Marahlah anggota Babinsa mendengarnya. Namun apa daya, malah justru rasa kasihan melihat kondisi si pengusaha muda itu. Anggota Babinsa ini kemudian mengontak seorang pendamping proses produk halal yang teregister di BPJPH untuk menguruskan sertifikat halal di pengusaha muda ini. 

Si pendamping ini lantas mengecek dokumen yang telah diuruskan si konsultan itu. Setelah ditelusuri, pengurusan yang telah dilakukan itu sebatas nomor induk berusaha (NIB). Tak lebih. Jadi, pengurusan melalui sistem aplikasi Sihalal ternyata masih kosong melompong. NIB pun juga dibuat sekenanya, tanpa menyesuaikan kondisi riil si pengusaha muda tersebut.

Lantas, oleh si pendamping itu diambil alih. Prosedur normal pun dijalankan. Ia dampingi dan verifikasi proses produk halalnya.

Semoga si penipu membaca ini dan mengembalikan uang yang bukan haknya.

Melipirnews

Judul telah diperbaiki dari judul awalnya, "Teganya Kamu, Konsultan Halal!"

Komentar

Populer Sepekan

Jelang Akhir Tahun, Festival Yi Peng di Chiang Mai Layak Dikunjungi Muslim Traveler

Menguak Ekonomi Bayangan Global

Menguak Misteri UFO di Malang: Ketika Intuisi dan Sains Berkolaborasi

Tak Paham Risiko, Generasi Digital Terjebak FOMO Investasi

ARTIKEL FAVORIT PEMBACA

Memanfaatkan Setu-Setu di Depok Sekaligus Menjaganya dari Ancaman Alih Fungsi

Timun atau Melon Suri yang Selalu Beredar di Jabodetabek di Bulan Suci?

Rudy Chen Kenalkan Kemakmuran Muslim Shadian di Tiongkok

Musik Gambus "Milik" Betawi Berunsur Kebudayaan Nusantara

Judi Online Berlari Liar di Antara Pekerja Informal Hingga Anggota Dewan

H.A. Mudzakir, Santri dan Seniman Langka yang Pernah Dimiliki Jepara

Perpaduan Budaya Penambah Eksotis Masjid Ridho Ilahi, Wilangan, Nganjuk

Antara Pariwisata dan Pelestarian: Dilema Borobudur dalam Perpres 101 Tahun 2024

Melipir Mewarnai Gerabah di Museum Benteng Vredeburg

Kawasan Menteng Bergaya Eropa Jejak Peninggalan Kebijakan Daendals