Tarif Tempat Relaksasi Pengobat Jiwa Naik Saat Liburan, Wajarkah?

Dalam situs KBBI Kemdikbud, aji mumpung dimaknai sebagai pemanfaatan situasi dan kondisi untuk kepentingan diri sendiri selagi memegang jabatan yang memungkinkan adanya peluang untuk hal itu. 

Percaya atau tidak dengan istilah aji mumpung hanya terkait jabatan? Dalam situs KBBI Kemdikbud, disebutkan aji mumpung dimaknai sebagai pemanfaatan situasi dan kondisi untuk kepentingan diri sendiri selagi memegang jabatan yang memungkinkan adanya peluang untuk hal itu. Bilamana pemanfaatan situasi dan kondisi itu tidak terkait langsung dengan jabatan publik dan demi keuntungan bersama, apakah itu berarti masih terbilang aji mumpung ya?





Di kalangan pesohor alias artis penghibur, istilah ini juga populer. Mumpung masih laku, maka job apapun diambil. Pemikiran ini muncul karena umumnya publik menilai artis hanya laku jika berusia muda. Begitu beranjak usia, luntur sudah nilai keartisannya. Memuai pula nilai jualnya. Ibarat bunga, usia muda kalangan artis sedang mekar-mekarnya. Tidak lama kemudian, bunga itupun layu dan memudar. Tidak salah jika artis-artis muda muncul di berbagai peristiwa, bukan hanya panggung hiburan, namun juga panggung komersial lainnya. Mumpung selagi masih laku. Ada juga yang mengambil peruntungan ikut kontestasi politik. Tidak sedikit yang sukses merebut suara juga dan akhirnya menduduki jabatan publik.

Jika dikaitkan dengan arena di luar jabatan, aji mumpung  mungkin tidak selamanya berlaku. Adalah kalangan swasta yang juga ternyata gemar bermain "aji mumpung" dengan mengambil keuntungan dari situasi dan kondisi yang ada, tidak peduli situasi pasar seperti apa. Misalnya jelang lebaran, bisa dirunut harga-harga layanan yang beredar di kalangan penyedia jasa dan barang milik swasta cenderung naik, bahkan hingga lebih dari 100 persen. Tiba-tiba saja harga barang dan tiket perjalanan naik meroket misalnya. Tak heran jika semua orang mengejar tunjangan, yakni tunjangan hari raya (THR) untuk dapat mengikuti kenaikan-kenaikan harga itu. Konsumen tidak punya pilihan lain. Kocek mereka digerogoti hingga ke ujungnya, bahkan mungkin tak lagi tersisa.

Demikian ini pula yang terjadi pada tempat-tempat relaksasi dan wisata di kala liburan pergantian tahun ajaran baru sekolah seperti sekarang ini. Boleh diperhatikan, berapa banyak tempat wisata yang tidak menaikkan tarif masuknya. Mungkin masih ada, akan tetapi sepertinya jumlahnya lebih sedikit ketimbang tempat-tempat wisata yang menaikkan bea masuk kepada konsumennya.
 
Secara kebetulan, momen liburan sekolah ini pun banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata air. Dengan berendam dan berenang, otak dan pikiran jadi segar kembali dan ditambah kehadiran orang-orang terdekat di sekelilingnya, menjadikan jalinan silaturahmi dan persaudaraan makin kuat di antara anggota keluarga. Penyedia jasa wisata air tentunya sudah memahami hal ini dan juga peran kehadiran mereka yang begitu mulia.
 
Di kawasan Jabodetabek, khususnya bagi warga Depok dan sekitarnya, tempat wisata air Putri Duyung di kawasan Sawangan menjadi salah satu tempat favorit. Ribuan tiket terjual setiap harinya selama liburan sekolah ini. Walaupun kenaikan harganya nya tidak sampai 15 persen ketimbang hari-hari biasa, termasuk di kala weekend, namun jika dihitung-hitung dengan jumlah pengunjung yang mencapai ribuan, maka dapat diestimasi pemasukan dari konsumen dapat mencapai angka fantastis, miliaran rupiah.
 
Walaupun barangkali tidak termasuk kategori aji mumpung secara total, karena tidak terkait jabatan meski masih terbilang memanfaatkan situasi dan kondisi, pihak pemerintah daerah mungkin perlu memperhatikan akses jalan menuju area wisata air ini.
 
Di tempat wisata air yang terbilang paling luas dan fasilitasnya terlengkap di daerah Sawangan ini, termasuk di dalamnya tersedia pancuran air di berbagai wahana, beberapa titik water boom, kolam arus, hingga kolam renang berkedalaman 120 cm, hari-hari sebelum libur sekolah ini dibanderol Rp. 40 ribu. Saat liburan sekolah sekarang ini harga dinaikkan Rp. 5 ribu. Jadinya tiket masuk Rp. 45 ribu.

Walaupun barangkali tidak termasuk kategori aji mumpung secara total, karena tidak terkait jabatan meski masih terbilang memanfaatkan situasi dan kondisi, pihak pemerintah daerah mungkin perlu memperhatikan akses jalan menuju area wisata air ini. Sebagai sarana relaksasi warga yang sangat berfaedah untuk kesehatan fisik dan mental, akses jalan menuju area wisata ini selayaknya diperhatikan. Untuk moda transportasi publik seperti bus, pasti sangat merepotkan pengguna jalan lainnya jika berpapasan di jalan menuju tempat wisata ini.

MN

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama