Apa Saja Faedah Meditasi dan Yoga? (Menyambut Hari Yoga Sedunia)

Terkadang, seseorang diserang kebingungan dan rasa cemas yang hebat. Di saat kecemasan dan kepanikan menyerang dan tak kunjung hilang, dalam kondisi semacam itu unsur kecantikan dalam (inner beauty) seseorang perlu dimunculkan. Demikian kata para ahli. Praktik meditasi, samadi maupun yoga lantas dijalani oleh sebagian masyarakat yang percaya dengan teknik ini sebagai jalan keluar untuk menetralkan kembali mental dan pikiran.

Kata yoga berasal dari Sanskerta yang bermakna untuk bergabung atau menyatu. Istilah ini menyimbolkan kesatuan tubuh dan kesadaran. Saat ini praktik yoga telah mengglobal. Pada 11 Desember 2014, PBB dalam resolusinya Bernomor 69/131 mengesahkan berlakunya Hari Yoga Sedunia (International Yoga Day) yang jatuh setiap tanggal 21 Juni.

Menyitir dari beberapa literatur, berikut manfaat praktik yoga maupun meditasi:

1. Penguat Daya Ingat

Meditasi kesadaran (mindfulness meditation) dapat menjadi alat peningkatan daya kerja memory (working memory capacity atau disingkat WMC). Quach, D dkk dalam artikelnya berjudul, A Randomized Controlled Trial Examining the Effect of Mindfulness Meditation on Working Memory Capacity in Adolescents, di Journal of Adolescent Health, 58(5) ((2016) menjelaskan meditasi seperti ini mampu menguatkan daya penalaran, penyelesaian soal matematika, bahasa, pemahaman terhadap bacaan serta aspek pembelajaran lainnya. Berlatih meditasi dan yoga dari sejak sebelum memasuki usia lanjut kiranya sangat penting untuk menjaga agar kemampuan otak dalam mengingat sesuatu tidak bermasalah.

2. Menetralkan Tekanan Darah

Beberapa ahli menyebutkan, dengan aktif melakukan gerakan (senam) yoga, maka ia menstimulasi pengeluaran hormon endorfin. Endorfin semacam neuropeptide yang dihasilkan tubuh pada saat relaks atau tenang. Hormon ini dapat berfungsi sebagai obat penenang alami yang diproduksi otak yang melahirkan rasa nyaman dan meningkatkan kadar endorfin dalam tubuh untuk mengurangi tekanan darah tinggi.

Dalam tulisan Dinata W.W. dengan judul, Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia Melalui Senam Yoga di Jurnal Olahraga Prestasi, 11(2) (2015), olahraga terbukti dapat meningkatkan kadar endorfin empat sampai lima kali dalam darah. Semakin banyak melakukan senam maka akan semakin tinggi pula kadar endorfin. 

Nah, ketika seseorang melakukan olahraga senam, maka endorfin akan keluar dan ditangkap oleh reseptor di dalam hipothalamus dan sistem limbik yang berfungsi untuk mengatur emosi. Peningkatan endorfin terbukti berhubungan erat dengan penurunan rasa nyeri, peningkatan daya ingat, memperbaiki nafsu makan, kemampuan seksual, tekanan darah dan pernafasan.

3. Menghilangkan Trauma

Meditasi, samadi maupun yoga dianggap mampu memberikan faedah bagi penderita trauma akibat bencana, atau yang lebih sering disebut post-traumatic stress disorder (PTSD). Penderita ini dapat disembuhkan dengan pendekatan terapi melalui praktik yoga. Ada saja dijumpai korban akan mengalami gangguan jiwa berupa gangguan mental berat, seperti psikosis, depresi, dan kecemasan yang tinggi. 

Penyakit mental PTSD pada korban pascabencana akan semakin memburuk apabila tidak ditangani dengan baik. Oleh sebab itu, diperlukan pelayanan kesehatan mental (trauma healing) yang sesuai dan yang mampu menjangkau kalangan korban pascabencana, khususnya ketika mereka berada di tempat pengungsian. 

Jenis meditasi yang sesuai diterapkan pada penderita trauma PTSD biasanya meditasi Raja Yoga. Meditasi ini dipercaya dapat mengubah perilaku, kepribadian, kemampuan berpikir serta gaya hidup individu.

4. Menghilangkan Kecanduan Obat

Penderita kecanduan narkotika dan obat-obatan terlarang yang sudah menjalani rehabilitasi bukan mustahil kembali memakai narkoba alias kambuh (relapsed). Bukan hanya meditasi saja, namun juga olahraga secara umum yang dilakukan dengan rutin bisa dijadikan pengganti rasa kecanduan karena narkoba. Demikian ini karena pada gerakan olah tubuh dapat meningkatkan hormon endorfin. Endorfin juga mempunya sifat sebagai morfin yang menimbulkan perasaan nyaman, dan tenang. Gerakan-gerakan meditasi dan yoga dapat meningkatkan kadar endorfin.

Memanglah, meditasi maupun yoga sebagai bagian dari kegiatan olahraga memberikan cukup banyak manfaat bagi keseimbangan jiwa dan raga.

MN, dari berbagai sumber

Komentar

Popular Posts

Drama Pertentangan Duterte dengan International Criminal Court (ICC)

Survai: Hak Publik Dapatkan Berita Akurat Terancam Jika Intimidasi Jurnalis Terus Terjadi

Komunikasi Empatik: Kunci Pemimpin Membangun Kepercayaan dan Hubungan yang Kuat

Antara Pariwisata dan Pelestarian: Dilema Borobudur dalam Perpres 101 Tahun 2024

Kepemimpinan Algoritma: Siapkan Pemimpin Jawa Timur Hadapi Era Digital

Memanfaatkan Setu-Setu di Depok Sekaligus Menjaganya dari Ancaman Alih Fungsi

MTI: Setelah 10 tahun Bridging, Seharusnya Ojol Hanya untuk Pengantaran Barang

Perjuangan Minoritas dalam Membangun Identitas Nasional di Asia Tenggara

Penyebab Banjir, Gubernur Dedi: Akibat Pembangunan, Pusat: Curah Hujan

Gorengan Khas Jepang dan Impor Minyak Sawit dari Indonesia

Advertisements

ARTIKEL FAVORIT PEMBACA

Memanfaatkan Setu-Setu di Depok Sekaligus Menjaganya dari Ancaman Alih Fungsi

Timun atau Melon Suri yang Selalu Beredar di Jabodetabek di Bulan Suci?

Judi Online Berlari Liar di Antara Pekerja Informal Hingga Anggota Dewan

Musik Gambus "Milik" Betawi Berunsur Kebudayaan Nusantara

Kontes Debat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Perpaduan Budaya Penambah Eksotis Masjid Ridho Ilahi, Wilangan, Nganjuk

Bertaruh Cuan di Tengah Kemacetan Jalan Raya Sawangan

Kasih Bunda Tak Terkira; Ber-Solo Touring Demi Tengok Anaknya

Kawasan Menteng Bergaya Eropa Jejak Peninggalan Kebijakan Daendals

Rangkaian Harmusindo 2024: Dorong Museum Sebagai Destinasi Wisata dan Edukasi

Advertisement

Buku Baru: Panduan Praktis Penelitian Sosial-Humaniora

Berpeluh Berselaras; Buddhis-Muslim Meniti Harmoni

Verity or Illusion?: Interfaith Dialogue Between Christian and Muslim in the Philippines

IKLAN ANDA

IKLAN ANDA

Kirimkan Artikel Terbaik Anda

Kanal ini menerima sumbangsih tulisan features terkait dengan area dan tujuan kanal. Panjang tulisan antara 500-700 kata. Dikirim dengan format, yakni judul-MN-nama penulis. Isi tulisan di luar tanggung jawab redaksi.