UI Cordoba, Visi Besar Seorang Politisi dari Ujung Timur Pulau Jawa
Guna mendukung visi besarnya itu, Abdullah Azwar Anas merekrut tenaga-tenaga handal di bidang pendidikan dari berbagi kota
Jarak pusat kota
Banyuwangi ke desa
Karangdoro sejauh 36 kilometer. Cukup jauh dari pusat keramaian kota. Namun justru di pinggiran Banyuwangi inilah visi besar seorang politisi kenamaan yang berasal dari ujung timur pulau Jawa ini dipertaruhkan. Visi untuk mengembangkan masyarakat santri yang sekaligus memiliki literasi digital yang tinggi dengan mengambil semangat
jaman keemasan Islam di Cordoba.
Adalah Abdullah Azwar Anas, pria yang dikenal sudah cukup lama malang melintang di berbagai jabatan publik di tanah Air. Mulai dari Bupati Banyuwangi dua periode, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) dan juga anggota DPR RI. Di Karangdoro inilah Universitas Islam Cordoba (UI Cordoba) didirikan atas inisiatif politisi ini yang juga pernah menjadi ketua umum di organisasi pelajar NU,
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) 2000-2003, hingga pernah pula menjabat sebagai
Ketua PP GP Ansor 2004-2009.
Bukan tidak ada politisi yang tidak peduli dengan peningkatan kecerdasan anak bangsa di Tanah Air. Tapi walaupun ada, namun tidak banyak politisi Indonesia seperti Abdullah Azwar Anas ini. Modal sosial seorang politisi yang memiliki jejaring yang kuat dan kemampuan memobilisasi massa, tak hanya dipakai untuk mendulang suara, namun juga digunakan untuk turut mengembangkan dunia pendidikan di Tanah Air.
Darah pendidik memang mengalir pada diri Abdullah Azwar Anas. Kampus ini merupakan satuan pendidikan terbaru di bawah yayasan pendidikan yang meneruskan jejak perjuangan
KH. Achmad Musayyidi, ayahanda Abdullah Azwar Anas. Sebelum kampus ini berdiri, telah terlebih dahulu berjalan pondok pesantren, lalu sekolah jenjang menengah SMP dan SMA/SMK. Abdullah Azwar Anas adalah putra tertua dari pendiri pesantren yang dulunya dikenal dengan
pesantren Kebunwangi ini.
Seiring perjalanan waktu, pesantren itu berubah nama menjadi
Pesantren Mabadi’ul Ihsan. Cita-cita keluarga pendiri pesantren ini jelas, yakni mampu melahirkan kader-generasi muda yang tidak hanya pandai, pintar, kreatif dan inovatif di dalam menghadapai tantangan zaman, tetapi juga mampu menjadikan dirinya sebagai pribadi yang “wangi”, harum semerbak memberikan dampak positif kepada masyarakat, sebagaimana harapan pendiri, Alm. KH Ahmad Musyayyidi. Pondok Pesantren Mabadi’ul Ihsan pun diharapkan sebagai tempat, kebun yang senantiasa wangi, harum semerbak melahirkan pribadi-pribadi yang senantiasa tekun, saleh dan Istiqamah.
Ayah Abdullah Azwar Anas pernah belajar di
Pondok Pesantren Kebunrejo Genteng yang diasuh
Kyai Junaidi Asmuni. Satu hal yang menjadi pesan kepada putra dan putrinya yang sering disampaikan setiap saat dan waktu: "
Aku gur kepengen anak-anakku selamet dunyo akhirot lan oleh ridone pengeran" (Saya hanya menginginkan anak saya selamat dunia-akhirat dan mendapat Ridho Allah SWT.)
Dari Pondok Pesantren Kebun Wangi yang masih tradisional dulunya, kini telah menjelma menjadi Pondok Pesantren Mabad'iul Ihsan dengan layanan lebih luas. Kini, beragam unit Pendidikan disediakan, mulai dari
SD Mabadi’ul Ihsan,
SMP Plus Cordova,
MTs Mabadi’ul Ihsan,
SMA Plus Cordova,
SMK Cordova,
MA Mabadi’ul Ihsan, terakhir
Universitas Islam Cordoba Banyuwangi atau di kenal dengan UI Cordoba. Abdullah Azwar Anas mendeklarasikan pendirian Universitas Islam Cordoba dengan visi untuk menciptakan pusat pendidikan yang mampu melahirkan generasi intelektual unggul yang pernah muncul dari Cordoba seperti Ibnu Rusydi, Al Qurtubi, Ibnu Hazmi, Az Zahrawi, Al Ghafiqi, Al Idrisi, dan intelektual Muslim lainnya. Kampus ini berdiri di kompleks Pondok Pesantren Mabadi’ul Ihsan.
Guna mendukung visi besarnya itu, Abdullah Azwar Anas merekrut tenaga-tenaga handal di bidang pendidikan dari berbagi kota. Salah seorang dosen Matematika dari
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,
Ali Wafa, pun diajaknya untuk bergabung. Langkah penyamaan standar alias
benchmarking juga dilakukan dengan studi banding ke beberapa sekolah internasional di Jakarta, seperti
Sevilla School,
Madania, dan lain-lain.
Universitas Islam Cordoba Banyuwangi membuka empat fakultas dan tujuh program studi. Empat fakultas yang tersedia yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Dakwah (FD), dan Fakultas Ushuluddin (FU).
Populer Sepekan
Ia amat fasih berbahasa Mandarin. Dengan kemampuannya itu, ia bisa dengan mudah diterima masyarakat lokal yang dijumpainya Jagad medsos Indonesia beberapa tahun belakangan diramaikan oleh salah satu vlogger atau youtuber yang mengetengahkan konten berbau Indonesia di negeri Tiongkok. Namanya Rudy Chen . Menurut pengakuannya, vlogger ini berasal dari Medan . Vlogger Rudy Chen Ia amat fasih berbahasa Mandarin. Dengan kemampuannya itu, ia bisa dengan mudah diterima masyarakat lokal yang dijumpainya. Ia juga tidak kesulitan menggali kehidupan orang-orang Tiongkok yang terkait dengan Indonesia. Baca juga: Masjid Kubah Emas; Tempat Transit Yang Dulu Dipandang Ironi Postingan terkininya mengungkap kehidupan umat Islam di Kecamatan Shadian , Kabupaten Gejiu , Provinsi Yunnan , Republik Rakyat China . Rudy Chen mengabarkan tentang jumlah populasi Muslim di Kecamatan Shadian mencapai 90 persen dari total sekitar 20 ribu jiwa. Mayoritas mereka berlatar suku Hui . Dalam laporannya...
" CSR tidak cukup, karena selesai di dana CSR. Malah jadi sarang korupsi" Ruang Juwono Sudarsono , FISIP UI Depok mendadak hening pagi itu, Jumat 3 Oktober 2025. Semua karena ungkapan para pembicara yang mengorek buruknya perlakukan perusahaan ekstraktif , yaitu perusahaan yang bergerak di usaha tambang dan kehutanan, terhadap masyarakat sekitarnya. Lokasi perusahaan pertambangan atau kehutanan boleh jadi tertata rapi dan megah, namun masyarakat sekitarnya tinggal di kawasan kumuh. Jaringan infrastruktur pun kurang layak untuk bertetangga dengan perusahaan ekstraktif yang infrastrukturnya begitu maju dan canggih. Pernyataan menyedihkan ini terurai dalam acara peluncuran School of Social Sustainably and Innovation (SSSI), Universitas Indonesia Jumat pagi itu. Suasana peluncuran School of Social Sustainably and Innovation, FISIP UI, Jumat, 3 Oktober 2025 (Melipirnews) Para panelis yang dihadirkan merupakan pegiat isu pembangunan berkelanjutan yang selama ini menyasar perusa...
Di balik kolam seluas 100 meter persegi dengan kedalaman satu meter itu, tersembunyi cerita perjuangan yang dipaparkan oleh Koordinator Nawakalam Gemulo , Aris Faudin Di balik gemericik Umbul Gemulo yang menenangkan, tersimpan sebuah harapan mendesak dari Aris: sebuah peta. Bukan peta harta karun, melainkan Peta Cekungan Air Tanah (CAT).yang akan menjadi senjata ampuh untuk menyelamatkan mata air ini dari ancaman. Umbul Gemulo (Foto: Latifah) Dalam ritme hidup yang kian cepat dan kota yang kian sesak, ada sebuah ajakan untuk melambat. Untuk ‘minggir’ sejenak. Inilah yang diusung oleh Womenngalam dan Komunitas Upaya melalui sebuah program inklusif bernama " Minggir ". Lebih dari sekadar jalan-jalan, "Minggir" menjadi sebuah gerakan untuk menyelami kembali hubungan kita yang hampir terputus dengan sumber kehidupan paling purba: mata air. Baca juga: Sehatkah Beraktivitas di Kali Ciliwung Jakarta? Minggu, 28 September 2025 menjadi pertemuan perdana Minggir bertempa...
Mie ayam , lumpia , siomay , hingga nasi tim ayam —bukan sekadar makanan favorit masyarakat Indonesia, tapi juga cerminan dari jejak panjang warisan budaya Tionghoa yang terus hidup di tengah kehidupan sehari-hari. Keberadaan kuliner-kuliner ini tidak pernah benar-benar terlupakan, justru menjadi pengingat akan pertemuan budaya yang telah berlangsung selama berabad-abad. Inilah yang menjadi fokus dalam seminar daring bertajuk Chinese Indonesian Heritage : Menyelami Warisan Kuliner sebagai Identitas dan Memori Kolektif, yang digelar pada 5 Juli oleh tim riset Diaspora Erfgoed in Beweging . Dok. Istimewa Tiga pembicara utama— Amorisa Wiratri , Johannes Widodo , dan Lilawati Kurnia —mengupas dari berbagai sisi tentang bagaimana makanan bisa jadi lebih dari sekadar asupan gizi: ia adalah warisan budaya, ekspresi identitas, dan kenangan kolektif yang terus hidup dari generasi ke generasi. Dari Dapur ke Jejak Sejarah Amorisa Wiratri, peneliti dari BRIN dan Asia Research Ins...
Bahasa gaul terlanjur telah menjadi bagian dari budaya digital yang viral sehari-hari. Istilah-istilah bahasa ini awalnya terbatas pada percakapan sehari-hari, tetapi kini menjadi semakin umum dan diterima secara luas merambah dunia maya. Fenomena bahasa gaul yang viral di media sosial ini kemudian menimbulkan beberapa masalah, terutama terkait dengan kemampuan berbahasa formal dan pemahaman bahasa Indonesia yang tepat di kalangan remaja. Permasalahan itu berkisar pada potensi penurunan kualitas bahasa Indonesia, terutama dalam konteks formal, terlebih lagi khusus di kalangan generasi muda. Ilustrasi fomo. Sumber: www.freepics.com Sebagian pendapat menyebutkan, bahasa gaul yang berkembang pesat ini sering kali mengaburkan batas antara bahasa baku yang diajarkan di sekolah dan bahasa yang digunakan dalam komunikasi digital. Penggunaan bahasa gaul yang berlebihan di media sosial dapat berdampak pada kemampuan menulis dan berbicara secara baku. Selain itu, meskipun bahasa gau...
Netizen Indonesia dan Malaysia sering salah paham soal batik. Masing-masing memiliki klaim, dengan perbedaan coraknya masing-masing. Di balik itu semua sebenarnya menunjukkan kesamaan selera warna dalam berbusana baik warga Malaysia maupun Indonesia, walaupun secara faktual, batik sebagai warisan dunia takbenda UNESCO jatuh ke tangan Indonesia yang ditetapkan pada 2 Oktober 2009. Sumber: Garuda Indonesia Sengkarut dua negeri jiran soal batik itu ternyata tak menyurutkan maskapai penerbangan plat merah masing-masing negara untuk mempopulerkan batik dan ujungnya, menjadikan batik sebagai identitas pesawat komersial itu maupun untuk dikenakan para cabin crrew-nya. Baca juga: H.A. Mudzakir, Santri dan Seniman Langka yang Pernah Dimiliki Jepara Malaysia Airline sudah lama menjadikan batik sebagai bagian dari tampilan ikonik dengan batiknya. Sejak membuka layanan pernerbangan tahun 1963, karakter lokal juga sudah digaungkan dengan mengangkat model kebaya yang kemudian pada ...
Nama Klodjen berasal dari kata Belanda "loge" yang berarti benteng atau gedung besar Minggu pagi, 25 Mei 2025, puluhan peserta berkumpul di Klodjen Djaja untuk mengikuti Tur Jelajah Klodjian yang diselenggarakan oleh komunitas Jelajah Malang. Kegiatan ini bertujuan mengeksplorasi kawasan bersejarah Klojen, yang meliputi area Setia Budi, Dr. Soetomo, dan Klodjen Ledok Thamrin. Klojen adalah puzzle penting dalam identitas Malang. Menarinya, peserta berasal tidak hanya dari Malang Raya, tetapi juga dari luar kota. Para peserta Tur Jelajah Klodjian 25 Mei 2025 (Dok. Istimewa) Asal-usul Nama Klojen Nama Klodjen berasal dari kata Belanda "loge" yang berarti benteng atau gedung besar. Pada tahun 1767, Belanda mendirikan sebuah benteng di utara Sungai Brantas, di lokasi yang kini berada di sekitar RSUD Syaiful Anwar. Kata "loge" kemudian berubah menjadi "loji" dalam penyebutan masyarakat Jawa, lalu berkembang menjadi "Ka-loji-an" dan akhirnya ...
Hasilnya menunjukkan, 85% mahasiswa merasa interaksi langsung dengan simbol-simbol Katolik dan sejarah perjalanan keagamaan ini secara lokal meningkatkan empati peserta didik terhadap keyakinan lain Nilai-nilai luhur antaragama bisa menjadi milik bersama ketika sesama umat beragama merajut jalan inklusif. Pesan ini terbangun dalam Konferensi Nasional Akademik Sriwijaya (1st KONFAS) Tahun 2025 , yang digelar pada 18-19 Juni 2025 di Kampus STABN Sriwijaya , Tangerang. Sebagai wujud implementasi kampus sebagai penghasil pengetahuan, KONFAS menghadirkan diskusi-diskusi segar tentang inklusivitas beragama, termasuk lewat tiga presentasi yang menawarkan solusi kreatif: pendekatan multilingual , seni ko-kreatif , dan pembelajaran langsung lintas keyakinan . (Dok. Latifah / Melipirnews ) Baca juga: Terkesima Kemajemukan di Stesen Bas Nilai Bahasa sebagai Cermin Keragaman Spiritual Edi Ramawijaya dari STABN Sriwijaya Putra memaparkan penelitian berjudul Memuja Buddha di Indonesia: Iden...
ARTIKEL FAVORIT PEMBACA
Tidak semua daerah di Indonesia memiliki banyak setu seperti Kota Depok Bagi warga Depok, keberadaan dua puluh lebih setu baik yang masih aktif maupun yang sudah beralih fungsi tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Tidak semua daerah di Indonesia memiliki banyak setu seperti Kota Depok. Memang setu di Depok tidak ada yang bisa menyamai besarnya maupun manfaatnya Waduk Jatiluhur di Purwakarta . Namun begitu, warga Depok dan sekitarnya tentu sudah bisa merasakan manfaat keberadaan setu-setu tersebut. Paling gampang dilihat, setu bisa berfungsi sebagai wisata air dengan menyajikan beragam wahana wisata air, mulai sepeda air , kapal dayung , jogging track di sisi setu, serta permainan yang lain. Pada hari libur, sontak biasanya warga berbondong-bondong dengan mengikutsertakan anak-anak kecil menikmati wisata air di setu-setu tersebut. Baca juga: Penyebab Banjir, Gubernur Dedi: Akibat Pembangunan, Pusat: Curah Hujan Dilihat dari sisi kepariwisataan, hampir di setiap setu yang masih aktif...
Begitulah, timun suri lebih dekat kekerabatannya dengan melon . Ketimbang melon suri , nama timun suri lebih terbiasa dan terlanjur digunakan Bulan puasa tiba, saatnya umat Islam menanam banyak kebajikan. Memperbaiki diri serta peduli pada sesama menjadi anjuran mulia yang dikumandangkan dari mimbar-mimbar ceramah. Namun, tak lengkap jika tanpa memotret fenomena bulan puasa di pinggiran jalan, khususnya yang umum dijumpai di wilayah Jabodetabek . Tak lain adalah para penjaja timun suri yang tiba-tiba saja berada di banyak tempat. Dok. Kompas.com Dilansir dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) , sekilas buah ini memiliki kemiripan dengan timun. Timun yang dalam bahasa ilmiah disebut sebagai Cucumis sativus yang termasuk dalam keluarga labu-labuan ( Cucurbitaceae ) memiliki ciri-ciri umum seperti yang dimiliki oleh tanaman anggota keluarga labu-labuan lainnya seperti melon ( Cucumis melo ), yakni pada batangnya berupa herbaceous (herba) yang penuh klorofil sehingga warnan...
Ia amat fasih berbahasa Mandarin. Dengan kemampuannya itu, ia bisa dengan mudah diterima masyarakat lokal yang dijumpainya Jagad medsos Indonesia beberapa tahun belakangan diramaikan oleh salah satu vlogger atau youtuber yang mengetengahkan konten berbau Indonesia di negeri Tiongkok. Namanya Rudy Chen . Menurut pengakuannya, vlogger ini berasal dari Medan . Vlogger Rudy Chen Ia amat fasih berbahasa Mandarin. Dengan kemampuannya itu, ia bisa dengan mudah diterima masyarakat lokal yang dijumpainya. Ia juga tidak kesulitan menggali kehidupan orang-orang Tiongkok yang terkait dengan Indonesia. Baca juga: Masjid Kubah Emas; Tempat Transit Yang Dulu Dipandang Ironi Postingan terkininya mengungkap kehidupan umat Islam di Kecamatan Shadian , Kabupaten Gejiu , Provinsi Yunnan , Republik Rakyat China . Rudy Chen mengabarkan tentang jumlah populasi Muslim di Kecamatan Shadian mencapai 90 persen dari total sekitar 20 ribu jiwa. Mayoritas mereka berlatar suku Hui . Dalam laporannya...
Judi online terus menawarkan berbagai macam permainan agar si pemain judi tidak merasa bosan Belum berselang lama, sebuah video viral di publik yang memperlihatkan anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP , Cinta Mega bermain game di tabletnya saat rapat paripurna. Netizen ramai mengomentari video yang beredar, diduga game yang dimainkan oleh Cinta Mega adalah judi slot. Anggota dewan ini sempat mengelak dan menyebut hanya memainkan game Candy Crush . Pengelakan ini memancing reaksi keras dari kalangan gamer kekinian khususnya kalangan muda. Viral bantahan netizen permainan yang ditampilkan di tablet Cinta Mega bukanlah sekadar game biasa. Buntut perbuatan tidak pantasnya itu, Cinta Mega diputuskan dalam rapat pleno PDIP DKI Jakarta, dipecat dari DPRD DKI dan dilakukan pergantian antar-waktu (PAW). Kepastian tersebut disampaikan oleh Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adi Widjaja (Selasa, 27 Juli 2023). Baca juga: Susah-Susah Gampang Bermitra dengan Agensi Iklan Digital Perju...
Istilah gambus sering kita jumpai dan kita dengar. Umumnya kata gambus yang kita ketahui adalah suatu instrumental khas budaya Timur Tengah. Namun arti dari kata gambus itu cukuplah luas, dan mencakup aspek-aspek kebudayaan yang ada di Indonesia. Banyak orang mengira bahwa tarian gambus merupakan ciri khas dari kaum yahudi, namun pada dasarnya gambus adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Salah satu pementasan gambus (dok. Muhammad Ismail ) Paling sedikit, gitar gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak 12 senar. Ditambah alat musik lain seperti biola, gendang, tabla dan seruling. Ia dimainkan sambil diiringi gendang. Jadilah ia sebuah orkes yang memakai alat musik utama berupa gambus dinamakan orkes gambus atau disebut gambus saja. Orkes gambus mengiringi tari Zapin dan Tari Jepen yang seluruhnya dibawakan pria untuk tari pergaulan. Lagu yang dibawakan berirama Timur Tengah, sedangkan tema liriknya adalah keagamaan. Di TVRI da...
Tampak dari kejauhan, keunikan masjid ini jelas terlihat dengan nuansa tersendiri, tepatnya perpaduan unsur Eropa dan Timur Tengahnya Selagi mengadakan perjalanan jauh, lokasi istirahat untuk melepaskan penat walau barang sejenak akibat duduk di kabin kendaraan maupun di atas jok sepeda motor cukup lama, sangatlah dicari. Apalagi jika tempat istirahat itu sekaligus merupakan sarana ibadah dan dilengkapi toilet/kamar mandi. Nuansa unik terkadang justru dijumpai pada lokasi istirahat seperti ini yang menampakkan sebuah keunikan dan keunikannya jarang dijumpai di tempat lain. Bagian serambi Masjid Ridho Ilahi , Wilangan, Nganjuk (Melipirnews.com) Cerita seperti inilah yang barangkali cocok untuk menggambarkan reportase singkat saat di perjalanan untuk berlebaran tahun 2024, tatkala mampir beristirahat di masjid Ridho Ilahi yang terletak di Desa Ngudikan , Kecamatan Wilangan , Kabupaten Nganjuk , Provinsi Jawa Timur . Tampak dari kejauhan, keunikan masjid ini jelas terlihat dengan nuansa...
Haji Masagung , pendiri Gunung Agung yang mendirikan toko buku di kawasan Kwitang dan tidak jauh dari Tugu Tani , Menteng , Jakarta Pusat terkesan dengan kaligrafi Mudzakir dan keduanya pun akhirnya berteman akrab Jika melewati Jalan Pemuda Jepara , Jawa Tengah , di tepi jalan terpampang rumah dengan model seperti di negeri-negeri dongeng. Ramai dengan menara-menara bulat menjulang. Di situlah saksi bisu ketangguhan seni ukir kayu Jepara berada. Khususnya seni ukir kaligrafi Alquran . Produk kayu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menghasilkan model-model lembaran maupun gebyok berdiri kokoh yang terpahatkan lafad-lafad dan ayat-ayat Alquran dari kediaman ini telah mewarnai kebangkitan dunia santri di masa Orde Baru . Haji Masagung, pendiri Gunung Agung yang mendirikan toko buku di kawasan Kwitang dan tidak jauh dari Tugu Tani, Menteng, Jakarta Pusat, terkesan dengan ukiran kaligrafi produk dari rumah ini. Di toko buku yang pernah sangat terkenal pada jamannya itu, disedia...
“ Pariwisata lebih diutamakan, padahal yang seharusnya didahulukan adalah pelestarian ,” ujar Daud. Borobudur , mahakarya warisan dunia yang membanggakan Indonesia , kembali menjadi pusat perbincangan. Kali ini, sorotan tertuju pada pengelolaannya yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 101 Tahun 2024. Melalui kegiatan Sekolah Kehidupan Borobudur , Warung Info Jagad Cleguk menyelenggarakan diskusi online via Zoom pada 9 Maret 2025 dengan tema “Dilema Persoalan Pengelolaan Borobudur, Menyoroti Perpres 101 Tahun 2024”. Acara ini bertujuan untuk menggali berbagai perspektif guna melengkapi penulisan buku terbitan Warung Info Jagad Cleguk sekaligus memberikan masukan konstruktif kepada para stake holder. Baca juga: Sunset, Ular, dan Tri Sandya di Tanah Lot Candi Borobudur (Sumber: freepik.com) Perpres 101 Tahun 2024: Antara Harapan dan Tantangan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 101 Tahun 2024 tentang Tata Kelola Kawasan Borobudur...
Lokasi mewarnai gerabah ini berada di teras gedung diorama 2 Melipir ke Yogyakarta tanpa mengunjungi Museum Benteng Vredeburg rasanya kurang lengkap. Setelah ditutup untuk umum karena proses renovasi tahun lalu, kini museum sudah bisa dikunjungi kembali. Mewarnai gerabah di teras gedung diorama 2 Museum Vredeburg ( Melipirnews ) Baca juga: Antara Pariwisata dan Pelestarian: Dilema Borobudur dalam Perpres 101 Tahun 2024 Masih mengandalkan 4 gedung utama yang menyajikan sejarah memperjuangkan kemerdekaan tahun 1945 dan mempertahankannya, terkait khusus peristiwa bersejarah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya, pengunjung dapat pula merasakan nuansa yang lain, yakni kesenian. Klik dan lihat penawarannya! Pengunjung akan diajak menikmati seni musik. Sambutan selamat datang dihadirkan dengan kelembutan alunan musik klasik. Mereka berasal dari sebuah sekolah musik di Yogyakarta. Selain ditampilkan kuarter anak-anak muda yang piawai dalam alat musik gesek yang men...
Membayangkan keelokan kawasan Menteng di wilayah Jakarta pada masanya, mungkin mengundang tanya. Bagaimana bisa berdiri kawasan hunian yang tertata sedemikian teratur dengan tipe rumah-rumah besar yang bergaya mirip hunian orang-orang Eropa itu? Walaupun hunian yang demikian tertata rapi masa kini bukan hanya kawasan Menteng saja, namun pengembangan kawasan hunian Menteng ini memberi jejak kawasan hunian modern yang tergolong pertama yang pernah ada di Indonesia pada masanya. B oy Lawson / Collectie NMvWereldculturen , 1971 ( www.worldgardencities.com) Jawaban dari pertanyaan itu kiranya disediakan oleh Mary Corbin Sies dan timnya dalam buku yang berjudul, Iconic Planned Communities and the Challenge of Change , terbit tahun 2019 oleh penerbit University of Pennsylvania Press . Dalam buku tersebut, tersedia satu bab yang khusus mengupas tentang seluk beluk perencanaan hingga perkembangan kawasan hunian Menteng. Bab itu berjudul, Menteng: Heritage of Planned Community in Southe...
Kirimkan Artikel Terbaik Anda
Kanal ini menerima sumbangsih tulisan features terkait dengan area dan tujuan kanal. Panjang tulisan antara 500-700 kata. Dikirim dengan format, yakni judul-MN-nama penulis. Isi tulisan di luar tanggung jawab redaksi.
Komentar
Posting Komentar