Membandingkan Garnacho Yang Bertato Dengan Asnawi Yang Tidak Bertato

Saat pertandingan timnas Indonesia melawan timnas peringkat 1 dunia Argentina tanggal 19 Juni lalu, mungkin tidak sedikit yang penasaran dengan gaya penampilan pemain timnas Argentina. Mereka rata-rata bertato. Termasuk pemain muda Alejandro Garnacho yang sekarang berkarir di Manchester United. 

Seperti banyak beredar, Garnacho yang masih belia itu sudah menato lengan kanannya dengan karakter Michael Schofield dari acara tv favoritnya, Prison Break. Dari pertemuan Indonesia lawan Argentina itu, ada foto dari Instagram yang menunjukkan Garnacho dengan penuh tato-nya, sedang berduel dengan Asnawi Mangkualam yang tubuhnya bersih dari tato. Sebuah pemandangan yang menyilaukan mata tentu.

Apakah sebenarnya pengaruh tato bagi pemain sepak bola? Simon M. Mueller MD dkk dalam artikelnya berjudul, Role of tattoos in football: Behavioral patterns and success—analysis of the FIFA World Cup 2018 yang terbit di jurnal Clinics in Dermatology, Volume 38, Issue 6, Nov-Des 2020 menyatakan, para pemain sepakbola yang bertato dan tidak, ternyata perilaku mereka berbeda di lapangan. 

Menurut artikel itu, pemain bertato umumnya lebih sering melakukan pelanggaran dan menerima lebih banyak kartu ketimbang pemain tidak bertato. Pemain bertato lebih cenderung bermain sebagai penyerang dan terhitung bermain lebih lama. Studi itu juga menengarai pemain bertato lebih terlihat agresif, liar, berani mengambil risiko, serta perilaku dominan lainnya. Memang kesimpulan penelitian belumlah sampai pada perbedaan penampilan antara pemain bertato dan tidak bertato di kalangan olahragawan kelas dunia.

Dalam studinya itu, persisnya Mueller dkk membandingkan pemain sepakbola yang bertanding pada Piala Dunia FIFA 2018 berdasarkan status tatonya. Ditemukan bahwa sebanyak 32,7 persen pemain memiliki tato yang sangat jelas, yakni 241 dari total 736 pemain yang tampil di Piala Dunia di Rusia itu. Hampir semua tato itu dibubuhkan di lengan (97,1 persen). Menariknya lagi, pemain bertato lebih banyak menendang bola ke target (shots at goal) namun tingkat keberhasilannya lebih rendah.

Kebanyakan pemain sepakbola dari Amerika Latin memang akrab dengan tato. Sebelum Garnacho, Lionel Messi lebih dulu menato kakinya dengan logo El Barca, klub yang melambungkan namanya. Pemain-pemain yang Argentina yang berlaga melawan timnas Indonesia dengan kemenangan di pihak Argentina, 2-0 itu juga kebanyakan mematenkan tato di anggota tubuh mereka.

Sayangnya memang tato bukan selalu identik dengan kelihaian pemain di tengah lapangan. Kalau melihat kembali duel antara Asnawi yang berposisi sebagai bek kanan dan Garnacho sebagai pemain sayap kiri Argentina, tampaknya jelas tato Garnacho tidak banyak memberikan pengaruh. Banyak pengamat menilai Asnawi mampu meredam gerakan Garnacho dengan baik, walaupun kalau menurut penelitian Mueller dkk di atas, Garnacho yang bertato seharusnya lebih gacor bermainnya.

MN

Komentar

Popular News

Rudy Chen Kenalkan Kemakmuran Muslim Shadian di Tiongkok

Dimulainya Musim Haji 2025 dan Heroiknya Perjuangan Berhaji

Perpaduan Ibadah, Pasar dan Donasi Membentang di Masjid Jogokaryan

Melipir Mewarnai Gerabah di Museum Benteng Vredeburg

Keris: Jiwa Budaya yang Tetap Berdenyut dari Masa ke Masa

Dalam Jumbo Pun, Cerita Hantu dan Makam Tak Terlewatkan

Menghidupkan Kembali Warisan Literasi dan Budaya di Padepokan Sastra Mpu Tantular

H.A. Mudzakir, Santri dan Seniman Langka yang Pernah Dimiliki Jepara

Kenduri Rupa: Perayaan Seni yang Menyatukan Ragam Ekspresi di Kota Batu

Sekolah Rakyat Diperuntukkan Bagi Kaum Miskin

Advertisements

ARTIKEL FAVORIT PEMBACA

Memanfaatkan Setu-Setu di Depok Sekaligus Menjaganya dari Ancaman Alih Fungsi

Timun atau Melon Suri yang Selalu Beredar di Jabodetabek di Bulan Suci?

Judi Online Berlari Liar di Antara Pekerja Informal Hingga Anggota Dewan

Musik Gambus "Milik" Betawi Berunsur Kebudayaan Nusantara

Perpaduan Budaya Penambah Eksotis Masjid Ridho Ilahi, Wilangan, Nganjuk

Kawasan Menteng Bergaya Eropa Jejak Peninggalan Kebijakan Daendals

Rudy Chen Kenalkan Kemakmuran Muslim Shadian di Tiongkok

Kontes Debat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Melipir Mewarnai Gerabah di Museum Benteng Vredeburg

Antara Pariwisata dan Pelestarian: Dilema Borobudur dalam Perpres 101 Tahun 2024

Advertisement

Buku Baru: Panduan Praktis Penelitian Sosial-Humaniora

Berpeluh Berselaras; Buddhis-Muslim Meniti Harmoni

Verity or Illusion?: Interfaith Dialogue Between Christian and Muslim in the Philippines


Kirimkan Artikel Terbaik Anda

Kanal ini menerima sumbangsih tulisan features terkait dengan area dan tujuan kanal. Panjang tulisan antara 500-700 kata. Dikirim dengan format, yakni judul-MN-nama penulis. Isi tulisan di luar tanggung jawab redaksi.